Mengenal SIMRS Serta Perannya Dalam Kegiatan Operasional Rumah Sakit

sistem informasi manajemen rumah sakit

Jauh sebelum komputer dan internet ditemukan, sebuah rumah sakit membutuhkan banyak sekali staf pendukung serta berbagai jenis dokumen untuk beroperasi secara optimal. Sebagai contoh, sebuah pendaftaran medis perlu dilakukan langsung di gedung rumah sakit dengan mengisi form kertas.

Hal ini tentu memiliki berbagai kelemahan, seperti tulisan yang tidak terbaca serta boros kertas dan tinta.

Seiring perkembangan zaman, kini rumah sakit telah menerapkan penggunaan komputer dalam operasionalnya. Hadirnya internet juga turut memberi dampak positif lewat tersedianya sistem yang menghubungkan seluruh kegiatan operasional rumah sakit dalam satu wadah.

Sistem yang dimaksud kini dikenal dengan nama sistem informasi manajemen rumah sakit, atau biasa disingkat SIMRS. Dalam ruang lingkup yang lebih besar, bisa dibilang bahwa SIMRS merupakan bentuk aplikasi dari sistem informasi rumah sakit atau SIRS.

Sistem terintegrasi untuk memudahkan operasional Rumah Sakit

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mendefinisikan SIMRS sebagai sistem IT komunikasi yang memungkinkan terjadinya integrasi proses pelayanan rumah sakit kedalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan, serta prosedur administrasi demi mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.

SIMRS merupakan instrumen penting dalam penyelenggaraan operasional sebuah rumah sakit di zaman modern. Dengannya, proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data tentang rumah sakit dapat dilakukan jauh lebih mudah.

Sedemikian pentingnya kehadiran sebuah SIMRS pada Rumah Sakit, sampai-sampai pemerintah Republik Indonesia pun mengeluarkan kebijakan sistem informasi manajemen rumah sakit lewat Pasal 3 Permenkes RI Nomor 82 Tahun 2013. Pasal tersebut mewajibkan setiap rumah sakit beroperasi dengan menerapkan SIMRS.

Manfaat Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Tanpa adanya aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit, bukan berarti sebuah rumah sakit tidak dapat beroperasi. Beberapa Rumah Sakit bahkan telah memiliki prosedur tersendiri untuk kondisi darurat ketika komputer atau internet tidak dapat digunakan.

Meski demikian, penggunaan SIMRS pada rumah sakit tentunya memberi berbagai macam manfaat, diantaranya :

1. Memberi pelayanan lebih baik

Adanya SIMRS dapat memudahkan pekerjaan pegawai Rumah Sakit lewat penyediaan data rekam medik, logistik, maupun administrasi secara terpadu. Hal ini tentunya akan meringankan beban kerja pegawai rumah sakit, sehingga mereka dapat fokus dalam memberi pelayanan terbaik bagi pasien.

Selain itu, pasien pun diuntungkan dengan mudahnya mendapat informasi tentang rumah sakit yang dimaksud, baik itu informasi biaya rawat, ketersediaan kamar rawat inap, dan lain sebagainya.

2. Memudahkan proses akuntansi

Salah satu fungsi sistem informasi manajemen rumah sakit adalah mempermudah pencatatan aliran arus kas keluar dan masuk. Lewat sistem pembukuan terpadu yang ada didalamnya, staff akunting dapat memantau aliran uang dengan lebih mudah.

Hal ini tentu akan berdampak positif pada berbagai hal, termasuk diantaranya dalam pengambilan keputusan oleh manajemen.

3. Menghindari kekosongan logistik

Kekosongan berbagai logistik dalam rumah sakit, seperti obat-obatan atau alat kesehatan, dapat dihindari melalui penerapan SIMRS. Lewatnya, staff logistik dapat mengetahui ketersediaan obat dengan adanya minimum stock warning system.

Selain itu, staff logistik juga dapat berkoordinasi lebih cepat dalam pengadaan kembali barang-barang yang diperlukan berkat adanya SIMRS.

Melihat seberapa pentingnya sebuah sistem informasi manajemen rumah sakit, sudah selayaknya setiap Rumah Sakit menerapkannya dalam kegiatan operasional.

Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit Untuk Mempermudah Proses Pelayanan Pasien

sistem informasi kesehatan di rumah sakit

Sistem Informasi Rumah Sakit adalah suatu sistem teknologi informasi yang memproses seluruh alur pelayanan yang tersusun dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendapatkan informasi yang akurat. Setiap fasilitas kesehatan wajib menerapkan sistem ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen RS (SIMRS).

Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit adalah suatu kesatuan sistem yang mengelola data dan informasi kesehatan yang tersusun secara sistematik dan terstruktur. Meliputi sumber daya manusia, indikator, prosedur, dan informasi yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu. Dengan adanya SIK maka seluruh proses dan alur pelayanan menjadi lebih efisien dan efektif karena tersusun dari  seperti :

1. Pelayanan Utama (Front Office)

Secara umum setiap rumah sakit harus memiliki pelayanan yang terstruktur dimulai dari pendaftaran, perawatan yang terdiri dari rawat jalan dan inap, serta prosedur akhir setelah pasien dinyatakan sembuh. Selama proses perawatan setiap pasien akan mendapatkan berbagai macam pelayanan seperti uji laboratorium, pelayanan unit farmasi, radiologi, sumber daya dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan pasien.

2. Pelayanan Administratif (Back Office)

Pelayanan ini meliputi perencanaan, pengelolaan Sumber Daya Manusia, Peralatan, Keuangan dan sebagainya. Kegiatan dalam proses administrasi ini berhubungan erat dengan data dari front office.

Ruang Lingkup SIK terdiri dari strategi, proses bisnis yang melingkupi pelayanan utama dan administrasi, arsitektur infrastruktur (meliputi jaringan komputer, telephone, CCTV), arsitektur data (meliputi kodifikasi, mapping, software pertukaran data dan, database), arsitektur aplikasi, keamanan sistem data dan tata kelola.

Berdasarkan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Data Informasi (PUSDATIN) sebagai pelaksana tugas Kementrian Kesehatan dalam bidang data dan informasi kesehatan, telah dirumuskan beberapa tujuan dan sasaran salah satunya yakni “meningkatkan SIK untuk pengambilan keputusan”. Diharapkan dengan adanya sasaran ini, Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit dapat memberikan manfaat antara lain :

  • Manfaat Pelayanan : Pasien dapat merasakan manfaat berupa pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat, serta menghemat biaya dan ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas berlebih serta menjamin keamanan dan kerahasiaan informasi.
  • Manfaat bagi Pegawai : Sistem ini juga mempermudah tugas dan kerja staff maupun dokter dalam mengurus sistem data pasien, serta mempermudah prosedur penilaian kinerja dan evaluasi pegawai. Selain itu proses pembukuan dan keuangan menjadi lebih mudah. Jika dilihat dari sisi manajerial manfaat yang dirasakan adalah aktivitas organisasi yang terkontrol dengan laporan yang detail dan tersedianya kemudahan akses.

Dengan adanya Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit diharapkan mampu mendukung proses pelayanan yang meliputi kecepatan pelayanan, kemudahan pelaporan dan proses operasional, transparansi kepada pasien dan masyarakat, identifikasi yang cepat dan akurat, serta pengurangan biaya administrasi bagi pasien.

Keunggulan Sistem Informasi Rawat Inap Berbasis Web

sistem informasi rawat inap

Sistem Informasi rawat inap digunakan sebagai sumber informasi ketersediaan kamar untuk perawatan inap yang ada di rumah sakit secara tepat dan akurat, sehingga pihak pasien dan pihak rumah sakit mengetahui kerumah sakit mana sebaiknya pasien harus pergi. Saat ini kecanggihannya, disediakan sistem informasi seputar rawat ini dalam basis web, sehingga lebih mempermudah untuk para pengguna atau pasien.

Sistem Informasi Rawat Inap Berbasis Web

Sistem informasi berbasis web memiliki fungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan juga mendistribusikan suatu informasi untuk keperluan organisasi atau masyarakat umum. Dengan begitu, sistem informasi mengenai rawat inap berbasis web berfungsi untuk mengumpulkan dan menyimpan segala hal mengenai perawatan inap pada suatu rumah sakit, mulai dari pendaftaran, sampai dengan ketersediaan kamar untuk rawat inap.

Sistem informasi yang digunakan oleh rumah sakit mampu melakukan perekaman jejak data rumah sakit termasuk, dokter, perawat, admin, dan data pasien. Semua fitur yang tersedia pada web sistem informasi rumah sakit mudah digunakan oleh semua orang, serta menampilkan tanggapan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Fitur-fitur yang Ada di Web Sistem Informasi Rumah Sakit

1. Reservasi

Fitur ini memudahkan pasien dalam proses administrasi reservasi kamar untuk rawat inap, dengan pengelolaannya yang lebih mudah, efektif dan efisien.

2. Rekam Medis

Dengan sistemnya yang terhubung dengan pasien, maka jejak medis pasien pun akan secara otomatis terekam pada web sistem informasi rumah sakit, hal ini semakin mempermudah pihak rumah sakit dan pihak pasien dalam mengetahui informasi mengenai riwayat perawatan dan kesehatan pasien.

3. Apotek

Fitur ini berguna untuk mendapatkan resep obat secara elektronik dan mudah dipahami dibanding dengan resep dokter secara langsung yang ditulis tangan. Fitur ini memberi pengaruh lebih baik yakni membuat pasien tidak perlu mengantri untuk mendapatkan dan mengambil obat di apotek rumah sakit.

4. Enterprise Resource Planning

Fitur ini memudahkan pihak rumah sakit dalam mengelola seluruh bagian rumah sakit dari mulai inventaris, administrasi, sampai dengan data keuangan rumah sakit.

Sistem informasi rawat inap pada rumah sakit memiliki sistem informasi yang aman dan terintegrasi, sehingga tidak mudah untuk dimanipulasi yang bisa membuat dampak negatif baik untuk pihak rumah sakit atau untuk pihak pasien itu sendiri. Sistem informasi pada rumah sakit dengan berbasis web, memiliki keunggulan tersendiri yakni penyimpanan dan pengaksesan data rumah sakit dalam ukuran yang besar, serta mampu memberikan solusi sehingga dapat menghasilkan informasi dan laporan data yang komprehensif.

Sistem informasi rawat inap memang sudah menjadi hal yang harus dikembangkan dalam bidang kesehatan di Indonesia, hal ini dikarenakan agar bidang kesehatan Indonesia mampu mengalami kemajuan pesat mulai dari informasi kamar rawat inap sampai dengan kualitas pelayanan rumah sakit.

Yuk Pahami Tentang SIM RS

simrs rumah sakit

Dalam peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2013, sistem informasi manajemen pelayanan rumah sakit atau disingkat SIM RS rumah sakit merupakan suatu sistem teknologi komunikasi dan informasi untuk melakukan proses dan integrasi keseluruhan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit berbentuk jaringan prosedur dan laporan administratif yang bertujuan untuk menerima data melalui sistem secara akurat.

Perangkat tatanan yang mencakup informasi, data, prosedur, indikator, sumberdaya dan teknologi yang memiliki keterkaitan dan dikelola untuk pembangunan dunia kesehatan merupakan pengertian dari sistem pelayanan informasi kesehatan.

Kemudian untuk sistem informasi rumah sakit sendiri dibagi menjadi 2 yaitu sistem informasi pelayanan rumah sakit dan sistem informasi manajemen rumah sakit. SIP RS berfungsi untuk sistem pelayanan terhadap pasien yang berkualitas, cakupan pelayanan diantaranya adalah proses pendaftaran, ruang perawatan, konsultasi kesehatan dan pembelian obat-obatan dan lai sebagainya.

Sedangkan SIM RS memiliki fungsi terhadap manajemen data internal dan eksternal rumah sakit. Lebih spesifik ke data pribadi dan riwayat pasien, alat kesehatan dan informasi internal rumah sakit lainnya.

Penyelenggaran sistem informasi manajemen rumah sakit sendiri telah menjadi suatu kewajiban yang harus diselenggarakan jika berdasar pada peraturan Menteri Kesehatan RI pada tahun 2013. Tujuan dari penyelenggaraan SIM RS rumah sakit ini diantaranya untuk mendukung proses percepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, efisien, kemudahan pelaporan dalam operasional.

Berdasarkan tujuan pemerintah SIM RS rumah sakit akan mampu meningkatkan kebiasaan kerja yang manual beralih ke teknologi yang dapat mempermudah. lebih transparansi, mampu lebih mudah dan menjangkau koordinasi antar unit serta dapat mengurangi pengeluaran anggaran atau biaya dari sistem administrasi rumah sakit itu sendiri.

Sistem Informasi manajemen rumah sakit ini harus memiliki kemampuan komunikasi data (interoperabilitas) diantaranya dengan:

  1. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN)
  2. Pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
  3. Indonesia Case Base Group’s (INACBG’s)
  4. Aplikasi lainnya yang dikembangkan oleh pemerintah
  5. Sistem informasi manajemen fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

Dalam aplikasi sistem informasi manajemen pelayanan rumah sakit ini harus terdapat 3 bagian utama yaitu Kegiatan Pelayanan Utama (front office), Kegiatan Administratif (back office), serta Komunikasi dan Kolaborasi.

Rumah sakit yang telah menerapkan sistem manajemen rumah sakit saat ini telah banyak, contohnya Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. RSUD Banyumas ini menerapkan sistem manajemen informasi dalam keperawatan North American Nursing Diagnosis Association (NANDA), Nursing Intervention Classification (NIC), dan Nursing Outcome Classification (NOC). Sistem ini mempermudah tenaga medis terutama perawat dalam memantau kegiatan pasien di bangsal rumah sakit, mengurangi kesalahan dokumentasi hasil pemeriksaan serta meningkatkan produktivitas kerja dari staf medis sendiri.